Tugas Sekolah

Pada suatu hari aku berangkat ke sekolah memakai angkutan umum, pada jam pertama sampai jam ketiga aku diajar oleh ibu Sulaiha, pada saat itu rupanya sedang kesal.lalu dia memberikan kami tugas yang banyak.

Aku pusing….!! Kepalaku begitu lelah memikirkannya. Dari tadi isis otak ku ini ini saja. Tapi tak jua aku temuakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini. Sederetan tugas menumpuk di meja belajarku. Rasanya bingung sekali mau mengerjakan yang mana terlebih dahulu. Sementara tugas-tugas ini harus dikumpulkan besok paginya.

Miuuuun……….!!! Ya, buu….

Suara ibu terdengar sedikit mengagetkan ku ketika ia memanggil ku. Pasti ibu akan menyuruh ku menghantarkan pesanan jahitan para tetangga. Memang sejak berita kepergian ayah ke

Malaysia

, kami tidak pernah mendapatkan perhatian ayah lagi. Apalagi mengirimkn uang untuk kami. Ayah seakan-akan di telan bumi, entahlah…kami tidak pernah mengetahui bagaimana kabarnya.

Aku keluar memenuhi panggilan ibu. Dan apa yang ku pikirkan ternya tidak meleset. Ibu memanh menyuruhku mengantar jahitan-jahitan pesanan tetangga. Aku pun dengan ihlas mengantar jahitan-jahitan itu. Karena kalau tidak saya tidak dapat sekolah lagi, karena dengan cara inilah ibi mencarikan kami nafkah dan menghidupi keluarga.

Aku berjalan mengitari jalan kecil memasuki gang demi gang untuk mengantar jahitan-jahitan dari satu orang ke orang lain. Sampai ahirnya tibalah aku pada pengantaran jahitan terahir di jalan Diponegoro. Aku mengantarkan jahitan atas nama ibu Wiwid.

Assalamualaikum…. ! Aku mengucapkan salam. Ketika berada di pintu depan rumah ibu Wiwid. Suara anak laki-laki menjawab salam ku dari dalam rumah. Tapi ketika ku dengar ucapan salam itu, aku seperti mendengar suara yang tidak asing lagi. Seoarang anak bocah laki-laki sekonyong-konyong keluar dari ruang tengah.itu adalah Deno, teman ku di sekolah. Dia murid yang pandai. Ternyata rumah ini adalah rumahnya. Ketika melihat ku, Deno begitu ramah pada ku. Kami pun terlibat dalam suatu percakapan. Dalam percakapan itu kami juga membahas tentang tugas-tugas sekolah. Dan dari hasil percakapan itu pun aku jadi menemukan solusi dari tugas-tugas sekolah ku. Aku pun pulang dengan hati riang gembira. Sesampai di rumah aku dapat menyelesaika tugas-tugas sekolah ku. Ternyata keikhlasan ku menolong ibu membuahkan hasil sehingga aku dapat menyelesaikan semua tugas sekolah ku.

Aku pun lega….