Sebutir pil ekstasi bias membunuhmu Sehelai daun ganja hancurkan hidupmu Jangnlah kau dekati Narkoba Apalagi kau mencoba-coba Jauhilah…………. STOP! Jangan Pakai Narkoba STOP! Jangan Pakai Narkoba Di dalam dunia Hanyalah engkau kan tersiksa Hidupmu sengsara Pengaruh Narkoba merusak jiwa dan ragamu Bertaubatlah bila kau terlanjur pakai Kembalilah pada ampunan tuhanmu Janganlah kau pakai Narkoba kawanku STOP! Jangan Pakai Narkoba STOP! Jangan Pakai Narkoba |
Rabu, 27 Mei 2009
STOP! JANGAN PAKAI NARKOBA
Senin, 25 Mei 2009
WAHAI PEMIMPIN
Wahai pemimpin janganlah kau Korupsi Pimpinlah kami dengan hati yang suci Wahai pemimpin janganlah kau Kolusi Jauhkan diri dari Nepotisme Untuk apa kau korupsi Bila hartamu berlimpah Untuk apa kau mencuri Bila kau seorang raja Namun bila kau korupsi Laknat alloh telah menanti Dan kami semua berdoa semoga kau lekas mati Ya ilahi Robbi selamatkanlah kami Dari tikus yang pakai dasi dan bertopi Ya ilahi Robbi lindungilah kami Dari pemimpin yang sok suci tapi korupsi Lihatlah wahai pemimpin Rakyatmu banyak yang miskin Dengarkan wahai pemimpin Jerit tangis anak yatim Namun bila kau korupsi Laknat alloh telah menanti Dan kami semua berdoa semoga kau lekas mati Ya ilahi Robbi sadarkanlah mereka Para koruptor yang mengambil haknya kami Ya ilahi Robbi insyafkanlah mereka Para pemimpin yang menzolimi anak yatim |
Jumat, 22 Mei 2009
Kompetensi Sosial
Label: KaryakuGuru harus mempuyai kompetensi sosial karena guru adalah penceramah jaman (Langeveld, 1955). Lebih tajam lagi ditulis oleh Ir. Soekarno dalam tulisan “Guru dalam Masa Pembangunan” menyebutkan pentingnya guru dalam masa pembangunan adalah menjadi masyarakat. Kompetensi sosial guru merupakan kemampuan guru untuk memahami dirinya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat dan mampu mengembangkan tugas sebagai anggota masyarakat dan warga Negara. Lebih dalam lagi kemampuan sosial ini mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru. Fungsi kompetensi sosial guru a. Motivator dan innovator dalam pembangunan pendidikan. b. Perintis dan pelopor kegiatan pendidikan. c. Penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan. d. Pengabdian Ruang Lingkup Achmad sanusi (1991) mengungkapkan Kompetensi sosial mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagi guru. Menurut D. T. Amijaya (1984) kompetensi kemasyarakatan atau kompetensi sosial seorang guru, sudah barang tentu berkaitan dengan kompetensi profesionalnya. Ia terwujud dalam bentuk partisipasi sosial seorang guru dalam kehidupan sehari – hari di masyarakat dimana ia berada, baik secara formal maupun informal. Jenis – jenis kompetensi sosial yang harus dimiliki guru menurut Cece Wijaya (1994) adalah sebagai berikut: a. Terampil berkomunikasi dengan peserta didik dan orang tua peserta didik. b. Bersikap simpatik. c. Dapat bekeja sama dengan komite sekolah. d. Pandai bergaul dengan kawan sekerja dan mitra pendidikan. e. Memahami dunia sekitarnya (Lingkungan). |
DAFTAR PUSTAKA
Syaiful Bahri Djamarah.1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional.
Moh. Uzer Usman.1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
M. Chabib Thoha.2003. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Yamin, Martinis. 2006. Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia. Jakarta: Gaung Persada
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi konsep, karakteristik, dan implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya
Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan perilaku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai – nilai luhur sehingga terpancar dalam perilaku sehari – hari.
DAFTAR PUSTAKA
|
Kompetensi Profesional
Kompetensi Profesional guru adalah sejumlah kompetensi yang berhubungan dengan profesi yang menuntut berbagai keahlian di bidang pendidikan atau keguruan. Kompetensi profesional merupakan kemampuan dasar guru dalam pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia, bidang studi yang dibinanya, sikap yang tepat tentang lingkungan PBM dan mempunyai keterampilan dalam teknik mengajar. Ruang Lingkup Beberapa komponen kompetensi profesional guru adalah sebagai berikut: a. Penguasaan bahan pelajaran beserta konsep – konsep. Ada dua hal dalam menguasai bahan: i) Menguasai bahan bidang studi dan kurikulum sekolah ii) Menguasai bahan pendalaman / aplikasi bidang studi. b. Pengelolaan kelas Jenis kemampuan yang perlu dimiliki guru adalah sebagai berikut: i) Mengatur tata ruang kelas pengajaran ii) Menciptakan iklim belajar mengajar yang kondusif c. Pengelolaan dan penggunaan media serta sumber belajar Ada 5 jenis kemampuan memahami media dan sumber belajar, menurut Cece Wijaya (1994) sebagai berikut: i) Mengenal, memilih dan menggunakan media. ii) Membuat alat – alat bantu pelajaran sederhana iii) Menggunakan dan mengelola laboratorium dalam rangka proses belajar- mengajar iv) Khusus untuk guru IPA, dapat mengembangkan laboratorium v) Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar – mengajar. d. Penguasaan landasan – landasan kependidikan Kemampuan menguasai penguasaan landasan – landasan kependidikan berkaitan dengan: i) Mempelajari konsep dan masalah pendidikan dan pengajaran dengan sudut tinjauan sosiologis, filosofis, historis dan psikologis. ii) Mengenal fungsi sekolah sebagai lembaga sosial yang secara potensial dapat memajukan masyarakat dalam arti luas serta pengaruh timbal balik antar sekolah dan masyarakat. iii) Mengenal karakteristik peserta didik baik secara fisik maupun psikologis. e. Memahami prinsip – prinsip pengelolan lembaga dan program pendidikan sekolah Menurut Nawawi (1989), diharapkan guru membantu kepala sekolah dalam menghadapi berbagai kegiatan pendidikan lainnya yang digariskan dalam kurikulum, guru perlu memahami pula prinsip – prinsip dasar tentang organisasi dan pengelolaan sekolah, bimbingan dan ekstra kurikuler, perpustakaan sekolah, serta hal – hal yang terkait. f. Meningkatkan kemampuan dan menjalankan misi profesional Guru harus terus menerus mengembangkan dirinya agar wawasannya menjadi luas senhingga dapat mengikuti perubahan dan perkembangan profesinya yang didasari oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. g. Memiliki wawasan tentang penelitian pendidikan Kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut: i) Mempelajari dasar – dasar pengguanaan metode ilmiah dalam peneltian pendidikan. ii) Mempelajari teknik dan prosedur penelitian pendidikan terutama sebagai konsumen hasil – hasil penelitian pendidikan. iii) Menafsirkan hasil – hasil penelitian untuk perbaikan pengajaran. h. Mampu menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran Penelitian sederhana yang dilakukan oleh guru itu mencakup pengamatan kelas pada waktu mengajar, mengidentifikasi faktor – faktor khusus yang mempengaruhi kelancaran proses belajar – mengajar dan mempengaruhi hasil belajar, menganalisis alat penilaian untuk mengembangkannya secara lebih efektif. i. Mampu menyelenggarakan administrasi sekolah Di samping kegiatan akademis, guru harus mampu menyelenggarakan administrasi sekolah, menurut Ary Gunawan (1989) guru diharapkan: i) mengenal secara baik pengadministrasian sekolah, ii) membantu dalam melaksanakan kegiatan administrasi sekolah, iii) mengatasi kelangkaan sumber belajar bagi dirinya dan bagi sekolah, serta iv) membimbing peserta didik merawat alat – alat pelajaran dan sumber belajar secara tepat. j. Berani mengambil keputusan Guru memiliki kemampuan mengambil keputusan pendidikan agar ia tidak terombang – ambing dalam ketidak pastian. Semua tindakannya akan memberikan dampak tersendiri bagi peserta didik sehingga, apabila guru tidak berani mengambil tindakan kependidikan, siswa akan menjadi korban kebimbangan. k. Memahami kurikulum dan perkembangannya Salah satu tugas guru adalah melaksanakan kurikulum dengan sebaik – baiknya, oleh karena itu, guru perlu memahami konsep – konsep dasar dan langkah – langkah pokok dalam pengembangan kurikulum. |
Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik.
|
KOMPETENSI GURU
A. Pengertian Menurut kamus umum bahasa Indonesia (WJS. Purwadarminta) kompetensi berarti (kewenangan) kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal, Pengertian dasar kompetensi (competency) yakni kemampuan atau kecakapan. Istilah kompetensi sebenarnya memiliki banyak makna sebagai dikemukakan berikut: Kompetensi merupakan gambaran hakikat kualitatif dari perilaku guru yang tampak sangat berarti. Kompetesi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Kemampuan guru merupakan kemampuan seseorang guru dalam melaksanakan kewajiban – kewajiban secara bertanggung jawab dan layak. Dengan gambaran pengertian tersebut, dapatlah disimpulkan bahwa kompetensi merupakan kemampuan dan kewenangan guru dalam melaksanakan profesi keguruannya. Pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain. (Dr. Nana Sudjana, 1988) Dengan bertitik tolak pada pengertian ini, maka pengertian guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Atau dengan kata lain, guru profesional adalah orang yang terdidik, dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya dibidangnya. (Agus F Tamyong, 1982). Yang dimaksud dengan terdidik dan terlatih bukan hanya memperoleh pendidikan formal tetapi juga harus menguasai berbagai strategi atau teknik didalam kegiatan belajar mengajar serta menguasai landasan – landasan kependidikan seperti yang tercantum dalam kompetensi guru. B. Persyaratan profesi Mengingat tugas dan tanggung jawab guru yang begitu kompleksnya, maka profesi ini memerlukan persyaratan khusus antara lain dikemukakan berikut ini:
Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan.
|
- Kompetensi Pedagogik
- Kompetensi Profesional
- Kompetensi Kepribadian
- Kompetensi Sosial
Rabu, 20 Mei 2009
Tinggalkan Kemaksiatan
Sudah kau diperingatkan
Dengan bukti yang nyata
Semua agar kau bertaubat
Tinggalkan kemaksiatan
Ciuman itu Zina
Pelukan bukan tanda sayang
Kesetian itu cinta
Kejujuran tanda kasih sayang
Pikirkanlah kasus wanita
Yang dibunuh karena hamilnya duluan
Renungkanlah banyak wanita
Yang bunuh diri karena hamil duluan
Semua itu peringatan
Semua itu pelajaran
Supaya kita bertaubat
Tingalkan kemaksiatan
Wahai wanita....
Jagalah kehormatan yang ada padamu
Jangan kau berikan pada pacarmu
Karena itu 'tuk suamimu
Wahai lelaki....
Jangan sakiti hatinya wanita
Karena wanita bukan 'tuk disakiti
Tapi untuk kau cintai
Berpikirlah sebelum berbuat
Bertaubatlah sebelum terlambat
Sabtu, 16 Mei 2009
Emang Dasar
Kini masa kampanye Banyak orang yang bikin janji Janji membangun bangsa Tapi sibuk menimbun harta aku tau kamu Kamu seorang hartawan Aku kenal kamu Kamu orang banyak akalnya Tapi ada satu.. Hal yang harus kamu tahu Rakyatpun juga tak mau Bila terus-terus kau tipu Satu janji tak kau tepati dua kau slalu korupsi Emang dasar emang dasar E.... dasar kau pemimpin bajingan |
Jadikan Aku Yang Pertama
Jika suatu hari nanti Dirimu mencintai diriku Aku kan berjanji Kan slalu setia menmani dalam setiap langkahmu Aku slalu merindumu dalam sadar ataupun dalam mimpi Engkau slalu hadir dalam ingatanku Engkau wanita yang aku cinta Jadikan aku yang pertama Buatlah diriku satu-satunya Karena aku tak kan rela diduakan dalam cinta |