SELAMAT DATANG DI WEBLOG ANAK-ANAK KREATIF KELAS ICT SMPN 1 SELONG

 

 

Rabu, 27 Mei 2009

STOP! JANGAN PAKAI NARKOBA

. Rabu, 27 Mei 2009
0 komentar

Sebutir pil ekstasi bias membunuhmu
Sehelai daun ganja hancurkan hidupmu
Jangnlah kau dekati Narkoba
Apalagi kau mencoba-coba
Jauhilah………….

STOP! Jangan Pakai Narkoba
STOP! Jangan Pakai Narkoba

Di dalam dunia
Hanyalah engkau kan tersiksa
Hidupmu sengsara
Pengaruh Narkoba merusak jiwa dan ragamu

Bertaubatlah bila kau terlanjur pakai
Kembalilah pada ampunan tuhanmu
Janganlah kau pakai Narkoba kawanku

STOP! Jangan Pakai Narkoba
STOP! Jangan Pakai Narkoba



[ Baca Selengkapnya ]...

Senin, 25 Mei 2009

WAHAI PEMIMPIN

. Senin, 25 Mei 2009
1 komentar

Wahai pemimpin janganlah kau Korupsi
Pimpinlah kami dengan hati yang suci
Wahai pemimpin janganlah kau Kolusi
Jauhkan diri dari Nepotisme

Untuk apa kau korupsi
Bila hartamu berlimpah
Untuk apa kau mencuri
Bila kau seorang raja

Namun bila kau korupsi
Laknat alloh telah menanti
Dan kami semua berdoa
semoga kau lekas mati

Ya ilahi Robbi selamatkanlah kami
Dari tikus yang pakai dasi dan bertopi
Ya ilahi Robbi lindungilah kami
Dari pemimpin yang sok suci tapi korupsi

Lihatlah wahai pemimpin
Rakyatmu banyak yang miskin
Dengarkan wahai pemimpin
Jerit tangis anak yatim

Namun bila kau korupsi
Laknat alloh telah menanti
Dan kami semua berdoa
semoga kau lekas mati

Ya ilahi Robbi sadarkanlah mereka
Para koruptor yang mengambil haknya kami
Ya ilahi Robbi insyafkanlah mereka
Para pemimpin yang menzolimi anak yatim


[ Baca Selengkapnya ]...

Jumat, 22 Mei 2009

Kompetensi Sosial

. Jumat, 22 Mei 2009
2 komentar

Guru harus mempuyai kompetensi sosial karena guru adalah penceramah jaman (Langeveld, 1955). Lebih tajam lagi ditulis oleh Ir. Soekarno dalam tulisan “Guru dalam Masa Pembangunan” menyebutkan pentingnya guru dalam masa pembangunan adalah menjadi masyarakat.
Kompetensi sosial guru merupakan kemampuan guru untuk memahami dirinya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat dan mampu mengembangkan tugas sebagai anggota masyarakat dan warga Negara. Lebih dalam lagi kemampuan sosial ini mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru.
Fungsi kompetensi sosial guru
a. Motivator dan innovator dalam pembangunan pendidikan.
b. Perintis dan pelopor kegiatan pendidikan.
c. Penelitian dan pengkajian ilmu pengetahuan.
d. Pengabdian
Ruang Lingkup
Achmad sanusi (1991) mengungkapkan Kompetensi sosial mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagi guru.
Menurut D. T. Amijaya (1984) kompetensi kemasyarakatan atau kompetensi sosial seorang guru, sudah barang tentu berkaitan dengan kompetensi profesionalnya. Ia terwujud dalam bentuk partisipasi sosial seorang guru dalam kehidupan sehari – hari di masyarakat dimana ia berada, baik secara formal maupun informal.
Jenis – jenis kompetensi sosial yang harus dimiliki guru menurut Cece Wijaya (1994) adalah sebagai berikut:
a. Terampil berkomunikasi dengan peserta didik dan orang tua peserta didik.
b. Bersikap simpatik.
c. Dapat bekeja sama dengan komite sekolah.
d. Pandai bergaul dengan kawan sekerja dan mitra pendidikan.
e. Memahami dunia sekitarnya (Lingkungan).

DAFTAR PUSTAKA


Syaiful Bahri Djamarah.1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional.
Moh. Uzer Usman.1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.
M. Chabib Thoha.2003. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Yamin, Martinis. 2006. Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia. Jakarta: Gaung Persada
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi konsep, karakteristik, dan implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya



[ Baca Selengkapnya ]...

Kompetensi Kepribadian

.
0 komentar

Kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang berkaitan dengan perilaku pribadi guru itu sendiri yang kelak harus memiliki nilai – nilai luhur sehingga terpancar dalam perilaku sehari – hari.
Fungsi kompetensi kepribadian guru adalah memberikan bimbingan dan suri teladan, secara bersama – sama mengembangkan kreativitas dan membangkitkan motif belajar serta dorongan untuk maju kepada anak didik.
Ruang Lingkup
Kemampuan pribadi guru menurut sanusi (1991) mencakup hal – hal sebagai berikut:
a. Penampilan sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya sebagai guru, dan terhadap keseluruhan situasi pendidikan beserta unsur – unsurnya.
b. Pemahaman, penghayatan dan penampilan nilai – nilai yang seyogyanya dianut oleh seorang guru.
c. Penampilan upaya untuk menjadikan dirinya sebagi panutan dan teladan bagi para siswanya.
Kompetensi kepribadian yang perlu dimiliki guru antara lain:
a. Guru sebagai manusia ciptaan tuhan Yang Maha Esa berkewajiban untuk meningkatkan iman dan ketakwaannya kepada Tuhan, sejalan dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya.
b. Guru memiliki kelebihan dibandingkan yang lain, oleh karena itu perlu dikembangkan rasa percaya pada diri sendiri dan tanggung jawab bahwa ia memiliki potensi yang besar dalam bidang keguruan dan mampu untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapinya.
c. Guru senantiasa berhadapan dengan komunitas yang berbeda dan beragam keunikan dari peserta didik dan masyarakatnya, maka guru perlu untuk mengembangkan sikap tenggang rasa dan toleransi dalam menyikapi perbedaan yang ditemuinya dalam berinteraksi dengan peserta didik maupun masyarakat.
d. Guru diharapkan dapat menjadi fasilitator dalam menumbuh kembangkan budaya berfikir keritis di masyarakat, saling menerima dalam perbedaan pendapat dan menyepakatinya untuk mencapai tujuan bersama.
e. Menjadi guru yang baik tidak semudah membalikkan telapak tangan, hal ini menuntut kesabaran dalam mencapainya.
f. Guru mampu mengembangkan dirinya sesuai dengan pembaharuan, baik dalam bidang profesinya maupun dalam spesialisasinya.
g. Guru mampu mengahayati tujuan – tujuan pendidikan baik secara nasional, kelembagaan, kurikuler sampai tujuan mata pelajaran yang diberikan.
h. Hubungan manusiawi yaitu kemampuan guru untuk dapat berhubungan dengan orang lain atas dasar saling menghormati antara satu dengan yang lainnya.
i. Pemahaman diri yaitu kemampuan untuk memahami berbagi aspek dirinya baik yang positif maupun yang negatif.
j. Guru mampu melakukan perubahn – perubahan dalam mengembangkan profesinya sebagai innovator dan kreator.

DAFTAR PUSTAKA


Syaiful Bahri Djamarah.1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional.Moh. Uzer Usman.1995. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.M. Chabib Thoha.2003. Teknik Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.Yamin, Martinis. 2006. Sertifikasi Profesi Keguruan di Indonesia. Jakarta: Gaung PersadaSukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja RosdakaryaMulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi konsep, karakteristik, dan implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya



[ Baca Selengkapnya ]...

Kompetensi Profesional

.
0 komentar

Kompetensi Profesional guru adalah sejumlah kompetensi yang berhubungan dengan profesi yang menuntut berbagai keahlian di bidang pendidikan atau keguruan.
Kompetensi profesional merupakan kemampuan dasar guru dalam pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia, bidang studi yang dibinanya, sikap yang tepat tentang lingkungan PBM dan mempunyai keterampilan dalam teknik mengajar.
Ruang Lingkup
Beberapa komponen kompetensi profesional guru adalah sebagai berikut:

a. Penguasaan bahan pelajaran beserta konsep – konsep.
Ada dua hal dalam menguasai bahan:
i) Menguasai bahan bidang studi dan kurikulum sekolah
ii) Menguasai bahan pendalaman / aplikasi bidang studi.

b. Pengelolaan kelas
Jenis kemampuan yang perlu dimiliki guru adalah sebagai berikut:
i) Mengatur tata ruang kelas pengajaran
ii) Menciptakan iklim belajar mengajar yang kondusif

c. Pengelolaan dan penggunaan media serta sumber belajar
Ada 5 jenis kemampuan memahami media dan sumber belajar, menurut Cece Wijaya (1994) sebagai berikut:
i) Mengenal, memilih dan menggunakan media.
ii) Membuat alat – alat bantu pelajaran sederhana
iii) Menggunakan dan mengelola laboratorium dalam rangka proses belajar- mengajar
iv) Khusus untuk guru IPA, dapat mengembangkan laboratorium
v) Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar – mengajar.

d. Penguasaan landasan – landasan kependidikan
Kemampuan menguasai penguasaan landasan – landasan kependidikan berkaitan dengan:
i) Mempelajari konsep dan masalah pendidikan dan pengajaran dengan sudut tinjauan sosiologis, filosofis, historis dan psikologis.
ii) Mengenal fungsi sekolah sebagai lembaga sosial yang secara potensial dapat memajukan masyarakat dalam arti luas serta pengaruh timbal balik antar sekolah dan masyarakat.
iii) Mengenal karakteristik peserta didik baik secara fisik maupun psikologis.

e. Memahami prinsip – prinsip pengelolan lembaga dan program pendidikan sekolah
Menurut Nawawi (1989), diharapkan guru membantu kepala sekolah dalam menghadapi berbagai kegiatan pendidikan lainnya yang digariskan dalam kurikulum, guru perlu memahami pula prinsip – prinsip dasar tentang organisasi dan pengelolaan sekolah, bimbingan dan ekstra kurikuler, perpustakaan sekolah, serta hal – hal yang terkait.

f. Meningkatkan kemampuan dan menjalankan misi profesional
Guru harus terus menerus mengembangkan dirinya agar wawasannya menjadi luas senhingga dapat mengikuti perubahan dan perkembangan profesinya yang didasari oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

g. Memiliki wawasan tentang penelitian pendidikan
Kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut:
i) Mempelajari dasar – dasar pengguanaan metode ilmiah dalam peneltian pendidikan.
ii) Mempelajari teknik dan prosedur penelitian pendidikan terutama sebagai konsumen hasil – hasil penelitian pendidikan.
iii) Menafsirkan hasil – hasil penelitian untuk perbaikan pengajaran.

h. Mampu menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran
Penelitian sederhana yang dilakukan oleh guru itu mencakup pengamatan kelas pada waktu mengajar, mengidentifikasi faktor – faktor khusus yang mempengaruhi kelancaran proses belajar – mengajar dan mempengaruhi hasil belajar, menganalisis alat penilaian untuk mengembangkannya secara lebih efektif.

i. Mampu menyelenggarakan administrasi sekolah
Di samping kegiatan akademis, guru harus mampu menyelenggarakan administrasi sekolah, menurut Ary Gunawan (1989) guru diharapkan:
i) mengenal secara baik pengadministrasian sekolah,
ii) membantu dalam melaksanakan kegiatan administrasi sekolah,
iii) mengatasi kelangkaan sumber belajar bagi dirinya dan bagi sekolah, serta
iv) membimbing peserta didik merawat alat – alat pelajaran dan sumber belajar secara tepat.

j. Berani mengambil keputusan
Guru memiliki kemampuan mengambil keputusan pendidikan agar ia tidak terombang – ambing dalam ketidak pastian. Semua tindakannya akan memberikan dampak tersendiri bagi peserta didik sehingga, apabila guru tidak berani mengambil tindakan kependidikan, siswa akan menjadi korban kebimbangan.

k. Memahami kurikulum dan perkembangannya
Salah satu tugas guru adalah melaksanakan kurikulum dengan sebaik – baiknya, oleh karena itu, guru perlu memahami konsep – konsep dasar dan langkah – langkah pokok dalam pengembangan kurikulum.


[ Baca Selengkapnya ]...

Kompetensi Pedagogik

.
1 komentar

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan dalam pengelolaan peserta didik.
Beberapa komponen kompetensi pedagogik, sebagai berikut:


a. Pengelolaan program belajar – mengajar
Menurut Sciever (1991); kemampuan mengelola program belajar – mengajar dapat dilakukan dengan cara berikut:
i) Merumuskan tujuan instuksional
ii) Mengenal dan dapat menggunakan metode mengajar
iii) Memilih dan menyusun prosedur instruksional yang tepat
iv) Melaksanakan program belajar – mengajar
v) Mengenal kemampuan (entry behavior) anak didik
vi) Merencanakan dan melaksanakan pengajaran remedial


b. Mampu menilai prestasi belajar - mengajar
Dalam setiap pekerjaan evaluasi ada tiga sasaran yang hendak dicapai yaitu:
i) Prestasi berupa pernyataan dalam bentuk angka dan nilai tingkah laku.
ii) Prestasi mengajar berupa pernyataan lingkungan yang mengamatinya melalui penghargaan atas prestasi yang dicapainya.
iii) Keunggulan program yang dibuatnya karena relevan dengan kebutuhan peserta didik dan lingkungannya.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam menilai prestasi peserta didik untuk kepentingan pengajaran adalah sebagai berikut:
i) mempelajari bermacam – macam teknik dan prosedur penilaian,
ii) menyusun teknik dan prosedur penilaian,
iii) mempelajari kriteria pemilihan teknik dan prosedur penilaian,
iv) menggunakan teknik dan prosedur penilaian,
v) mengolah dan menginterpretasi hasil penilaian,
vi) menggunakan hasil – hasil penilaian untuk perbaikan proses belajar – mengajar,
vii) menilai teknik dan prosedur penilaian, serta
viii) menilai keefektifan program pengajaran.


c. Menguasai metode berpikir
Menurut Reynold (1990) metode dan pendekatan berpikir keilmuan bermuara pada titik tumpu yang sama. Oleh karena itu, untuk dapat menguasai metode dan pendekatan bidang – bidang studi itu, guru harus menguasai metode ilmiah secara umum.
d. Terampil memberikan bantuan dan bimbingan kepada peserta didik
Ada dua hal yang perlu dimiliki dalam memberikan bantuan dan bimbingan kepada peserta didik, yaitu:
i) Mengenal fungsi dan program layanan bimbingan dan penyuluhan di sekolah.
ii) Menyelenggarakan program layanan bimbingan di sekolah.


e. Mampu memahami karakteristik peserta didik
Menurut Rochman Natawijaya (1989:7) pemahaman yang dimaksud mencakup pemahaman tentang kepribadian murid serta faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangannya, perbedaan individual di kalangan peserta didik, kebutuhan, motivasi dan kesehatan mental peserta didik, tugas – tugas perkembangan yang perlu dipenuhi pada tingkat – tingkat usia tertentu, serta fase – fase perkembangan yang dialami mereka.


f. Memiliki wawasan tentang inovasi pendidikan
Seorang guru diharapkan berperan sebagai innovator atau agen perubahan, maka guru perlu memiliki wawasan yang memadai mengenai berbagai inovasi dan teknologi pendidikan yang pernah dan mungkin dikembangkan pada jenjang pendidikan, M. C. Ryan (1990).


g. Mampu bekerja berencana dan terprogram.
Guru dituntut untuk dapat bekerja teratur, tahap demi tahap, tanpa menghilangkan kreativitasnya. Rencana dan program tersebut akan menjadi pola kerja guru sehingga tahap pencapaian pendidikan dapat dinilai dan dijadikan umpan balik bagi kelanjutan peningkatan tahap pendidikan.


h. Mampu menggunakan waktu secara tepat
Makna tepat waktu di sini bukan sekedar masuk dan keluar kelas tepat pada waktunya, melainkan juga guru harus pandai membuat program kegiatan dengan durasi dan frekuensi yang tepat sehingga tidak membosankan.



[ Baca Selengkapnya ]...

KOMPETENSI GURU

.
0 komentar

A. Pengertian
Menurut kamus umum bahasa Indonesia (WJS. Purwadarminta) kompetensi berarti (kewenangan) kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal, Pengertian dasar kompetensi (competency) yakni kemampuan atau kecakapan.
Istilah kompetensi sebenarnya memiliki banyak makna sebagai dikemukakan berikut:
Kompetensi merupakan gambaran hakikat kualitatif dari perilaku guru yang tampak sangat berarti.
Kompetesi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan.
Kemampuan guru merupakan kemampuan seseorang guru dalam melaksanakan kewajiban – kewajiban secara bertanggung jawab dan layak.
Dengan gambaran pengertian tersebut, dapatlah disimpulkan bahwa kompetensi merupakan kemampuan dan kewenangan guru dalam melaksanakan profesi keguruannya.
Pekerjaan yang bersifat profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan lain. (Dr. Nana Sudjana, 1988)
Dengan bertitik tolak pada pengertian ini, maka pengertian guru profesional adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal. Atau dengan kata lain, guru profesional adalah orang yang terdidik, dan terlatih dengan baik, serta memiliki pengalaman yang kaya dibidangnya. (Agus F Tamyong, 1982).
Yang dimaksud dengan terdidik dan terlatih bukan hanya memperoleh pendidikan formal tetapi juga harus menguasai berbagai strategi atau teknik didalam kegiatan belajar mengajar serta menguasai landasan – landasan kependidikan seperti yang tercantum dalam kompetensi guru.

B. Persyaratan profesi
Mengingat tugas dan tanggung jawab guru yang begitu kompleksnya, maka profesi ini memerlukan persyaratan khusus antara lain dikemukakan berikut ini:
  1. Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam.
  2. Menekankan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya.
  3. Menuntut adanya tingkat pendidikan keguruan yang memadai.
  4. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan dari pekerjaan yang dilaksanakannya.

Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan.
(Drs. Moh. Ali, 1985)
Selain persyaratan tersebut, menurut Drs. Moh Uzer Usman sebetulnya masih ada persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap pekerjaan yang tergolong kedalam suatu profesi antara lain:

  1. Memiliki kode etik, sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
  2. Memiliki klien/obyek layanan yang tetap, seperti dokter dengan pasiennya, guru dengan muridnya.
  3. Diakui oleh masyarakat karena memang diperlukan jasanya di masyarakat.


Atas dasar persyaratan tersebut , jelaslah jabatan profesional harus ditempuh melalui jenjang pendidikan yang khusus mempersiapkan jabatan itu. Demikian pun dengan guru, harus ditempuh melalui jenjang pendidikan pre service education seperti Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), IKIP dan fakultas keguruan di luar lembaga IKIP
C. Jenis – Jenis Kompetensi guru
Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional, pemerintah telah merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana tercantum dalam Penjelasan Peraturan Pemerintah No 14 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yaitu:

  1. Kompetensi Pedagogik
  2. Kompetensi Profesional
  3. Kompetensi Kepribadian
  4. Kompetensi Sosial


[ Baca Selengkapnya ]...

Rabu, 20 Mei 2009

Tinggalkan Kemaksiatan

. Rabu, 20 Mei 2009
2 komentar

Sudah kau diperingatkan
Dengan bukti yang nyata
Semua agar kau bertaubat
Tinggalkan kemaksiatan

Ciuman itu Zina
Pelukan bukan tanda sayang
Kesetian itu cinta
Kejujuran tanda kasih sayang

Pikirkanlah kasus wanita
Yang dibunuh karena hamilnya duluan
Renungkanlah banyak wanita
Yang bunuh diri karena hamil duluan

Semua itu peringatan
Semua itu pelajaran
Supaya kita bertaubat
Tingalkan kemaksiatan

Wahai wanita....
Jagalah kehormatan yang ada padamu
Jangan kau berikan pada pacarmu
Karena itu 'tuk suamimu

Wahai lelaki....
Jangan sakiti hatinya wanita
Karena wanita bukan 'tuk disakiti
Tapi untuk kau cintai

Berpikirlah sebelum berbuat
Bertaubatlah sebelum terlambat


Sabtu, 16 Mei 2009

Emang Dasar

. Sabtu, 16 Mei 2009
0 komentar

Kini masa kampanye
Banyak orang yang bikin janji
Janji membangun bangsa
Tapi sibuk menimbun harta

aku tau kamu
Kamu seorang hartawan
Aku kenal kamu
Kamu orang banyak akalnya

Tapi ada satu..
Hal yang harus kamu tahu
Rakyatpun juga tak mau
Bila terus-terus kau tipu

Satu janji tak kau tepati
dua kau slalu korupsi
Emang dasar emang dasar
E.... dasar kau pemimpin bajingan


[ Baca Selengkapnya ]...

Jadikan Aku Yang Pertama

.
0 komentar

Jika suatu hari nanti
Dirimu mencintai diriku
Aku kan berjanji
Kan slalu setia menmani dalam setiap langkahmu

Aku slalu merindumu dalam sadar ataupun dalam mimpi
Engkau slalu hadir dalam ingatanku
Engkau wanita yang aku cinta

Jadikan aku yang pertama
Buatlah diriku satu-satunya
Karena aku tak kan rela
diduakan dalam cinta


[ Baca Selengkapnya ]...

 
This Blog is proudly powered by Blogger.com | Template by miscah.blogspot.com